Kamis, 19 Juni 2014

tugas individu


MAKALAH
 TRADISI MELAYU
“RUMAH MELAYU”
Dosen : TETTY KURMALASARI,M.Sc.




                                           Disusun Oleh :
                                          Heny fiasri                                             130388201028


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA              
UNIVERSITAS NEGERI MARITIM RAJA ALI HAJI 
TAHUN 2014               




                                                                                                           1

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penyusunan makalah merupakan salah satu tugas mata kuliah Tradisi melayu.Dalam penyusunan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi tugas makalah ini
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan,baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki saya masih kurang dan saya masih dalam proses belajar Untuk itu saya meminta maaf jika terjadi kesalahan pada makalah ini
Akhir kata saya berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.       

Tanjung Pinang,   Juni 2014
                                                                                    
 Heny.Fiasri




2



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………...………………..      1
DAFTAR ISI ………………………………………….………….....................       2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………………………...       3               
1.2 Rumusan Masalah ……………………………….….……………………...       3
1.3 Tujuan Masalah ……………………...…………..…. ……………………        3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Jenis Rumah melayu………………………………………………………..        4
2.2 Bagian-bagian rumah melayu…………………………………………….....        5
BAB III PENUTUP                    3.1Kesimpulan………………………………………………………………….     14                               3.2 Saran…………………………………………………………………….....     14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….      15

3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
            Dalam budaya melayu,seni pembangunan rumah tradisional disebut dengan istilah”Seni bina”.Rumah memiliki arti yang sangat penting bagi orang melayu.Rumah bukan saja sebagai tempat tinggal dimana kegiatan kehidupan dilakukan dengan sebaik-baiknya,tetapi juga menjadi lambing kesempurnaan hidup.Beberapa ungkapan tradisional melayu menyebutkan rumah sebagai”Cahaya hidup dibumi,tempat beradat keturunan,tempat berlabuh kaum kerabat,tempat singgah dagang lalu,hutang orang tua kepada anaknya”.Dalam makalah ini saya membahas tentang jenis dan bagian-bagian dari rumah adat tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah yang berkaitan dengan masalah rumah adat yaitu :
1.Apa saja jenis rumah melayu ?

2.Bagian-bagian dari rumah melayu ?

1.3 Tujuan Masalah
            Adapun tujuan masalah yang berkaitan dengan masalah tersebut adalah:
1.Mengetahui jenis rumah melayu
2.Mengetahui bagian-bagian dari rumah melayu


 4



BAB II
PEMBAHASAN
 2.1 Jenis rumah melayu
1.Rumah kediaman

            Rumah lazim disebut rumah tempat tinggal atau rumah tempat diam,yaitu rumah yang khusus untuk tempat kediaman keluarga.Didalam kehidupan sehari-hari,rumah wajib dipelihara dengan sebaik-baiknya agar lebih memberi kenyamanan dan kebahagiaan bagi penghuninya.Berdasarkan bentuk atapnya,rumah kediaman dinamakan Rumah Bubung Melayu atau Rumah Belah Rabung atau Rumah Rabung.Nama Rumah belah rabung diberikan oleh orang melayu karena atapnya terbelah oleh bubungnya.Sebutan lain yang diberikan untuk rumah adalah berdasarkan pada bentuk kecuraman dan variansi atap,rumah dengan atap curam disebut dengan rumah lipat pandan.Jika atapnya agak mendatra disebut dengan rumah lipat kajang,dan bila atapnya diberi tambahan dibagian bawah(kaki atap) dengan atap lain dinamakan rumah atap layar.

 1.Atap Layar


2.Atap Lipat Kajang


3.Atap Lipat pandan

 2.Rumah Balai
        Rumah balai adalah semua bangunan yang dipergunakan untuk pertemuan anggota masyarakat seperti balai adat,balai penghadapan,balai ruang sari,balai panca persada,dan balai kerapatan.Hakikat rumah balai adalah tempat melakukan kegiatan bermasyarakat dan kegiatan social.termasuk tempat mengadakan musyawarah dan sebagainya.Rumah melayu melambangkan .falsafah hidup gotong-royong,senasib sepenanggungan dan kesetiakawanan social pada masyarakat.
3.Rumah ibadah
        Rumah ibadah adalah bangunan yang didirikan dan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan ibadah dan kegiatan lain yang berkaitan dengan keagamaan.Bagi orang melayu rumah ibadah wajib didirikan,terutama masjid disetiap kampung.Masjid dan surau umumnya berbentuk bujur sangkar karena kebanyakan bangunan ini didirikan diatas tiang maka dapat pula disebut sebagai bangunan panggung.Bentuk panggung dipilih agar bangunan tidak terendam air atau dimasuki binatang.
4.Rumah Penyimpanan
       Rumah penyimpanan adalah segala bangunan yang dipergunakan untuk menyimpan benda-benda keperluan hidup.Bangunan ini antara lain tempat menyimpan padi yang disebut kapok padi atau rumah petak,dan tempat menyimpan benda-benda lainnya yang disebut rumah bangsal atau limbungan.

2.2 Bagian-bagian rumah melayu
1.      
      1.ATAP
Atap merupakan bagian teratas yang melindungi rumah. Bahan utama atap adalah daun nipah dan daun rumbia, tetapi pada perkembangannya sering dipergunakan atap seng. Atap dari daun nipah atau rumbia dibuat dengan cara menjalinnya pada sebatang kayu yang bengkawan, biasanya dibuat dari nibung atau bambu. Pekerjaan memasang atap disebut dengan menyangit. Selain itu, atap juga di hiasi dengan lambang yang memiliki makna-nya sendiri, salah satunya yaitu lambang dari atap rumah orang melayu yang disebut Perabung memiliki bentuk lurus, sebagai lambang lurusnya hati orang Melayu. Sifat lurus itu haruslah dijunjung tinggi diatas kepala dan menjadi pakaian hidup.
Beberapa jenis atap berdasarkan bentuknya, yaitu:
a.      - Atap Kajang
Bentuk atap yang disebut atap kajang yaitu atapnya agak mendatar, dikaitkan pula dengan fungsi kajang, yakni tempat berteduh dari hujan dan panas. Hendaknya sikap hidup orang Melayu dapat pula menjadi naungan bagi keluarga dan masyarakat.
b.    -  Atap Layar
Bentuk atap yang bertingkat disebut Atap layar, Atap Labu, Atap Bersayap, atau Atap Bertinggam, mengandung makna tertentu.
c.       -Atap Lontik

Atap yang kedua ujung perabungnya melentik ke atas melambangkan bahwa pada awal dan akhir hidup manusia akan kembali kepada penciptanya, Allah Yang Maha Besar. Sedangkan lekukan pada pertengahan perabungnya melambangkan “Lembah Kehidupan” yang kadang kala penuh dengan berbagai ragam cobaan.


Bagian-bagian dari atap rumah orang melayu

1.Selembayung

 




Selembayung yang disebut juga Sulo Bayung dan Tanduk Buang, adalah hiasan yang terletak bersilang pada keduan ujung perabung bangunan rumah lontik.
Selembayung mengandung beberapa makna:
         a.       Tajuk Rumah : Selembayung membangkitkan Seri dan Cahaya Rumah.
         b.      Tuah Rumah : yakni sebagai lambang bahwa bangunan itu mendatangkan tuah kepada pemiliknya.
    c.  Lambang Keperkaaan dan Wibawa : Selembayung yang dilengkapi dengan tomabk-tombak melambangkan keturunan dalam rumah tangga, sekaligus sebagai lambang keperkasaan dan wibawa pemiliknya.
d.     Lambang Kasih Sayang : Motif ukiran selembayung (daun-daun dan bunga) melambangkan perwujudan, tahu adat dan tahu diri, berlanjutnya keturunan serta serasi dalam keluarga.

2.Sayap Layang-Layang atau Sayap Layangan




Hiasan ini terdapat pada keempat sudut cucuran atap. Bentuknya hampir sama dengan selembayung. Setiap bangunan yang berselembayung haruslah memakai sayap layangan sebagai padanannya. Sayap laying-layang merupakan lambang kebebasan, sesuai dengan namanya. Jadi, kebebasan yang tergambar dalam sayap layang-layang adalah kebebasan yang tahu batas dan tahu diri.



3.Lebah Bergantung

            




Hiasan yang terletak dibawah cucuran atap (lisplang) dan kadang-kadang dibagian bawah anak tangga disebut Lebah Bergantung atau Ombak-ombak. Hiasan ini melambangkan manisnya kehidupan rumah tangga, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri.

4.Perabung
            Hiasan yang terdapat pada perabung rumah adalah hiasan yang terletak disepanjang perabung, disebut Kuda Berlari. Hiasan ini amat jarang dipergunakan. Lazimnya hanya dipergunakan pada perabung istana. Hiasan ini mengandung beberapa lambang, salah-satunya:
-          Lambang Kekuasaan : yakni pemilik bangunan itu adalah penguasa tertinggi di wilayahnya.

5.Singap/ Bidai
           
            









Bagian ini biasanya dibuat bertingkat dan diberi hiasan yang sekaligus berfungsi sebagai ventilas. Pada bagian menjorok keluar  di beri lantai yang disebut teban layar atau lantai alang buang atau disebu juga  Undan- undan.Bidai lazimnya dibuat dengan tiga bentuk yaitu bidai satu,bidai dua,dan bidai tiga.setiap nama mempunyai lambang tertentu.
-Bidai Satu
Bidai satu adalah bidai rata.Bangunan dengan bidai satu ini adalah bangunan yang umum,yang dapat dibuat oleh siapapu.
-Bidai Dua
Bidai dua adalah bidai dua tingkat.Pada setiap tingkat diberi lantai yang disebut lantai buang atau teban layar dan undan-undan.bangunan ini melambangkan bahwa pemilik bangunan itu adalah orang berbangsa atau orang patut-patut.
-Bidai  Tiga
Bidai tiga tingkat.bangunan ini khusus istana,balai kerajaan,balai adta,atau kediaman datuk-datuk dan orang besar kerajaan.
 











2.Tiang
  
           










Bangunan tradisional Melayu adalah bengunan bertiang. Tiang dapat berbentuk bulat atau persegi. Sanding tiang yang bersegi diketam dengan ketam khusus yang disebut kumai. Sanding tiang adalah sudut segi-segi tiang. Diantara tiang-tiang itu terdapat tiang utama, yang disebut Tiang Tua dan Tiang Seri.jumlah tiang induk paling banyak 24 buah,sedangkan tiang untuk bangunan lainnya tidaklah ditentukan jumlahnya.
Lambang-lambang pada tiang
a.       Tiang Tua : adalah tiang utama yang terletak disebelah kanan dan kiri pintu tengah. Dalam ungkapan, tiang tua ini melambangkan tua rumah, yakni pimpinan didalam bangunan itu, pimpinan di dalam keluarga dan masyarakat.
b.      Tiang Seri : adalah tiang yang terletak di keempat sudut bangunan induk, melambangkan empat penjuru mata angin.

3.Pintu
           














Pintu disebut juga Ambang atau Lawang. Pintu masuk dibagian muka rumah disebut pintu muka, sedangkan pintu dibagian belakang disebut pintu dapur , pintu telo atau pintu belakang. Pintu yang ada diruangan tengah pada rumah yang berbilik, pintu yang menghubungkan bilik dengan bilik disebut pintu malim atau pintu curi.  Pintu berbentuk persegi empat panjang. Ukuran pitu lebar antara 60 s/d 100 cm, tinggi 1,50 s/d 2 meter.
Lambang pada pintu
            Pintu pada bagian atas diberi hiasan lengkung disebut pintu lengkung. Ada pula pintu yang sengaja dibuat agak rendah, sehingga siapa pun yang masuk atau keluar dari bangunan tersebut harus membungkukan kepalanya. Ini malambangkan bahwa siapa saja yang keluar masuk bangunan itu haruslah tahu adat dan tradisinya.
Hiasan pada pintu

             Daun pintu dibuat berbentuk panel dan ram-ram (jalusi), atau separuh panel separuh ram-ram. Bahannya terbuat dari kayu pilihan seperti surian, punak, dan tembesu. Pada bagian atas pintu diberi hiasan sebagai ventilasi dengan ukiran tertentu seperti kaluk pakis dan bunga-bungaan.

4.Jendela















Jendela lazim disebut tingkap atau pelinguk. Jendela dibuatdari papan dan digantung dengan engsel pada kosen. Pada kosen ini dipasang kisi-kisi atau telai yang tingginya 80-90 cm, dan biasanya diberi ukiran.
Lambang pada jendela
            Jendela mengandung makna tertentu pula. Jendela yang sengaja dibuat setinggi orang dewasa berdiri dari lantai, melambangkan bahwa pemilik bangunan adalah orang baik-baik dan patut-patut dan tahu adat dan tradisinya. Sedangkan letak yang rendah melambangkan pemilik bangunan adalah orang yang ramah tamah, selalu menerima tamu dengan ikhlas dan terbuka.

5.Tangga

           








Tangga naik kerumah pada umumnya menghadap ke jalan umum. Tiang tangga berbentuk segi empat atau bulat. Kaki tangga terhunjam ke dalam tanah atau diberi alas dengan benda keras. Anak tangga kebanyakan berjumlah ganjil sebab menurut kepercayaan, bilangan genap kurang baik artinya Tangga depan selalu berada dibawah atap dan terletak pada pintu serambi muka atau selang muka.

6.Lantai
         







                Lantai rumah induk umumnya diketam rapi dengan ukuran lebar amtara 20 s/d 30 cm. untuk merawat lantai digunakan minyak kayu yang disebut minyak kuing. Lantai biasanya dibuat dari papan kayu meranti, medang atau punak atau anak-anak kayu yang disebut anak laras.

7.Dinding

      







Papan dinding dipasang vertical. Kalupun ada yang dipasang miring atau bersilangan, pemasangan tersebut hanya untuk variasi. Cara memasang dinding umumnya dirapatkan dengan lidah pian, atau dengan susunan bertindih yang disebut tindih kasih. Makna dinding selalu dikaitkan dengan sopan santun, yakni sebagai batas kesopanan.

5





BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
              Rumah melayu tradisional memiliki berbagai jenis yaitu rumah kediaman,rumah balai,rumah ibadah,dan rumah penyimpanan.dalam rumah melayu tradisional memiliki bagian-bagian seperti atap,jendela,pintu,tangga,dinding dan sebagainya masing-masing mempunyai fungsi dan memiliki makna dan lambang bagi orang melayu.
           
3.2 Saran
             Semoga dengan mempelajari Tradisi melayu,kita lebih mengerti dan memahami tentang tradisi yang dimiliki oleh orang melayu dan bermanfaat bagi kehidupan.


6













Daftar pustaka

Al mudra,wahyudin.Rumah melayu”memangku adat menjemput zaman”.Yogyakarta:Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu,2003.

7

Tidak ada komentar :

Posting Komentar